~~~Visit BALI~~~
Thread ini di khususkan untuk berbagi info tentang pariwisata Bali
Info bisa seputar objek pariwisata, tempat makan (kuliner), cafe/club, Rent car mobil/motor,Hotel/penginapan, water sport and hal2 yg berhubungan dgn bali dan pariwisatanya...
Info bisa seputar objek pariwisata, tempat makan (kuliner), cafe/club, Rent car mobil/motor,Hotel/penginapan, water sport and hal2 yg berhubungan dgn bali dan pariwisatanya...
~~Bali dalam gambar~~~
Tanah Lot
Salah satu ikon pariwisata Bali adalah Tanah Lot. Gak komplit rasanya ke Bali kalo enggak mengunjungi Tanah Lot. Obyek wisata ini terletak di desa Beraban, kab. Tabanan. Sama dengan obyek wisata lain di kabupaten Tabanan, harga tiket masuk domestik IDR 7.500.-/pax dan foreigner IDR 10rb/pax. Pura Luhur Tanah Lot dibangun sekitar abad VXI oleh Dang Hyang Nirartha, seorang pendeta Hindu Siwa dari tanah Jawa. Pura yg terletak diatas sebuah karang batu ditengah2 samudera Indonesia adalah satu2nya obyek wisata seperti ini di Bali. Sangat indah.
Dari lokasi parkir menuju lokasi pura di pantai, kita mesti jalan kaki. Jangan lupa membawa tiket masuk, karena ada checking tiket disini saat anda berjalan kaki menuju areal pura. Dari checking tiket, belok kanan ajah dan ikuti jalan yg ada. Sepanjang jalan akan dijumpai kios2 souvenir berderet, mulai dari yg jualan kaos, daster, kain pantai, ukiran sampai tatoo temporary. Nah sesampai diujung jalan aspal yg ada pintu gerbang Bali-nya, kita turuni tangga kemudian belok kanan. Jangan ke arah pura dulu, mendingan ke arah Karang Bolong. Dari bukit di kanan pura, kita bisa lihat pemandangan yg spektakuler. Disebelah kiri adalah Pura Tanah Lot dari atas…seperti gambar2 yg ada di internet. Sebelah kanan adalah Karang Bolong, yaitu hamparan karang dgn lubang ditengah-tengahnya. Juga hamparan laut dengan bebatuannya. Menakjubkan sekali ciptaan Tuhan….fantastis. Diujung bebatuan ini, disediakan lokasi utk photo dgn latar belakang pura Tanah Lot. Hasilnya…mantap pastinya.
Dari lokasi ini kita balik arah menuju ke areal Pura Tanah Lot. Silahkan kalau mau photo2 disini. Hampir lupa, kalau air laut lage pasang, kita ga bisa menuju ke pelataran pura. Tapi kalo surut…baru deh bisa kesono. Wisawatan ga diperkenankan utk masuk kedalam pura, kecuali yg sembahyangan saja. Disekitar pura, ada sebuah goa yg merupakan tempat bersarangnya ular laut yg dikenal dgn ular suci. Dikatakan suci karena masyarakat sekitar meyakini bahwa ular ini adalah penjaga dari pura Tanah Lot. Ular laut ini berwarna belang, hitam putih dgn ekor pipih. Ga galak kok, anda bisa pegang. Oh yah, percaya tidak percaya, saat memegang ular ini, lakukan doa dalam hati. Make a wish..mudah2an terkabul. Disamping ular, juga ada Air Suci yaitu air tawar yg muncul di tengah laut. Air ini dialirkan kedalam goa dibawah pura, dan kita bisa mencobanya. Air suci ini adalah sarana untuk pembersihin diri. Cuci muka, basahi kepala dan minum..sambil berdoa sesuai keyakinan kita. Who knows..God blessing. Siapkan uang kecil utk donation jika pengen memegang ularnya dan membersihkan diri dgn air suci itu.
Saran saya jika anda mengunjungi Tanah Lot, jangan terlalu siang…panas banget. Lebih baik sore sekitar jam 5 atau 5.30..sambil melihat sunset disini. Juga kalau mau shopping, barang2 yg dijajakan di Tanah Lot juga lumayan bagus kok. So welcome to the paradise…
entrance fee :
Domestik Rp.7500/person
Asing Rp.10.000/person
ULAR SUCI PENJAGA TANAH LOT
Ini adalah cerita yg beredar di kalangan masyarakat sekitar Tanah Lot ttg ULAR penjaga areal tsb. Kalo anda pernah ke Tanah Lot, didepan areal pura, tepatnya dibawah goa karang, anda akan menemukan bapak-bapak yg duduk sambil membawa lampu senter didalam goa. Nah disitulah terdapat Ular suci atau Holy Snake… Ular tsb sebenarnya adalah jenis Ular Laut yg berwarna hitam putih. Lihat saja ekornya, pasti pipih seperti halnya jenis ular laut yg lain. Besarnya kira2 sekitar jempol tangan orang dewasa saja dan tidak terlalu panjang. Biasanya muncul disana 2 ekor, kadang 3 ekor saja, bahkan saat-saat tertentu bisa mencapai 5 ekor.
Yg saya tahu, jenis ular laut termasuk ular yg mematikan, racunnya lebih ganas daripada cobra. Tapi yg di Tanah lot ini sangat jinak, bisa dipegang dan dielus. Ular ini disebut dgn Ular Suci karena diyakini bahwa mereka ditugaskan utk menjaga areal Pura Tanah Lot. Dari story yg saya denger, induk ular ini dulunya adalah IKAT PINGGANG dari Dang Hyang Nirartha (Dang Hyang Dwijendra) yg merupakan pendeta suci dari Jawa. Dalam perjalanan Beliau keliling Bali, Beliau sempat singgah di Tanah Lot dan mengajarkan agama Hindu Siwa kpd penduduk sekitar yg notabene adalah kaum nelayan. Disamping itu, Beliau juga memberikan pengobatan kepada masyarakat setempat. Saat akan meninggalkan Pura Tanah Lot, Beliau menaruh ikat pinggangnya sebagai bukti bahwa Beliau pernah singgah disana, sekaligus dijadikan oleh Beliau ikat pinggang itu dijadikan penjaga pura.
Ada satu mitos yg kebenarannya terserah kepada kita, jika orang yg sedang pacaran dan membawa pacarnya berkunjung ke Tanah Lot dan melihat ular tsb, akan mengakibatkan bubarnya hubungan pacaran tsb. Percaya atau tidak. Tapi jika anda tidak membawa pacar, dalam arti sendiri atau pacarnya ga ikut, atau bawa keluarga dan teman, silahkan melihat ular itu dan memegangnya sambil berdoa dalam hati. Mudah2an doa anda tsb terkabul. Jangan lupa menaruh sedikit uang untuk donation di kotak yg telah disediakan disana. Tapi sekali lagi ini hanya mitos, mau percaya yah silahkan, enggak percaya-pun no problem. Yang pasti, kalau liburan ke Bali tanpa mampir di Tanah Lot, bukan ke Bali namanya…hehehehhe…
PURA TAMAN AYUN
Pura Taman Ayun adalah satu-satunya komplek pura yg memiliki struktur bangunan khas Bali yaitu berbentuk meru atau atap yg bertingkat-tingkat dan juga dikelilingi oleh telaga. Dibangun pada abad ke XVI oleh Raja Mengwi. Raja yg berkuasa pada saat itu bernama Badak Agung. Beliau adalah seorang figur yg sangat bakti kepada Tuhan. Maka dari itu, beliau mendirikan sebuah tempat pemujaan dgn beberapa bangunan pura sbg penyawangan (simbol) daripada 9 pura utama yg ada di Bali, spt Pura Besakih, Pura Uluwatu, Pura Batur, Pura Ulundanu, dll. Dengan lokasi yg ada disatu areal, Beliau berharap rakyat kerajaan tidak usah jauh2 jika ingin melakukan persembahyangan.
Taman Ayun berasal dari kata Taman=Kebun dan Ayun=indah/cantik. Jadi Taman Ayun adalah sebuah taman atau kebun yg indah dan cantik, yg pada jaman dahulu dipakai oleh keluarga kerajaan utk berpelesir. Disamping sbg tempat pemujaan, Taman Ayun juga dipakai sbg areal berkumpulnya para anggota kerajaan. Sampai sekarang, lokasi ini sering dipakai oleh ABG yg sedang pacaran…makanya kalo malam minggu dan minggu siang, pepohonan disini ada penunggunya….yah itu, orang yg lagi pacaran..hehehehe
Harga tiket di Taman Ayun adalah Rp.3000.-/pax. Para pengunjung bisa menikmati areal sekeliling pura dari ketinggian dgn menaiki bale kulkul yg ada di sebelah kiri pintu gerbang. Bagi yg demen foto, saya pikir angel dgn background kori agung (gapura utama) yg berdiri megah adalah obyek yg indah. Bener2 keliatan di Bali.
Entrance fee :
Domestik Rp.3000/person
Asing Rp.5000/person
Danau Beratan Bedugul
Tiket masuk per-orang adalah IDR 7.500.- utk domestik dan IDR 10rb utk foreigner. Setelah membayar tiket, kita akan melihat sebuah taman yg sejuk dan hijau banget dengan bunga2 beraneka ragam. Melewati jalan setapak, kita akan mencapai sebuah gapura besar yg merupakan pintu masuk menuju Pura Ulundanu. Coba lihat ke arah kiri, disana ada candi Budha yg sampai skrng masih dipakai utk pemujaan.
Pemandangan alam Danau Beratan yg ada di Bedugul ini sangat indah. Hamparan danau sedalam 23meter membuat mata menjadi sejuk dan damai. Belum lagi ada sebuah pura luhur yaitu pura Ulundanu yg berada ditengah2 danau. Wow…cantik sekali. Pura Ulundanu adalah tempat pemujaan untuk Dewi Danu atau Dewi Sri sebagai dewi kemakmuran yg dibangun sekitar abad XVI. Pura ini memiliki atap (meru) sebanyak 11 tingkat. Kalo pernah liat iklan Djarum76 di tv..nah mereka mengambil lokasi syuting di Danau Beratan dgn Pura Ulundanu-nya sbg background. Kalo maseh penasaran, datang ajah deh ke Bedugul….
Entrace fee :
Domestik Rp.7500/person
Asing Rp.10.000/person
ALAS KEDATON
Salah satu tempat wisata yg ada monyetnya adalah Alas Kedaton. Masih satu jalur dgn Bedugul dan Tanah Lot. Dilokasi ini, populasi monyet ada sekitar kurang lebih300-an ekor dan jinak banget. Mereka hidup bebas diareal hutan sekitar. Ditengah hutan Alas Kedaton, terdapat sebuah pura yg dulu pernah dipakai oleh Raja Bali bertapa sekitar abad IX.
Memasuki areal Alas Kedaton, wisatawan akan diantar oleh Ibu-ibu sbg local guidenya. Mereka adalah para pedagang yg memiliki toko2 souvenir disekitar obyek wisata ini. Ada suatu aturan yg cukup bagus saya lihat antar para pedagang tsb. Mereka memiliki nomer antri utk bisa mengantar turis2 berkeliling melihat kawanan monyet yg ada. Selesai jalan2, mereka akan mengajak tamunya mampir di toko mereka dan mencoba menawarkan barang dagangannya spt kaos, daster, celana, dll. Karena ini adalah giliran mereka, jadi yg lain tidak boleh menawarkan dagangannya. Cukup teratur dan adil, jadi semua dapat giliran mengais rejeki. Oh yah, ibu-ibu ini lebih senang jika para pengunjung mau membeli dagangannya daripada dikasih tips atas jasanya nganterin. Alasannya yah alasan dagang, sebagai peng-laris…
Back to the monkey. Disini kita bisa memberikan kera2 ini makanan berupa kacang tanah yg dijual seharga Rp.1.000.-/bungkus. Minta ajah si Ibu yg nganterin beli dan bawain, nanti kita yg kasih makannya. Kalo kita yg bawa…repot. Bakalan dikerubuti monyet. Dimana-mana neh, jangan pernah megang monyet apalage kepala monyet. Dia bakalan galak loh…. Kalau kita dinaikin monyet, gampang kok. Jongkok ajah, maka si monyet akan turun dgn sendirinya. Bagi orang Bali, dinaikin monyet adalah berkah…rejekinya bakalan lancar. Di Alas Kedaton juga ada sekelompok kelelawar gede banget yg bergantungan diatas pohon. Biasanya mereka ada di pohon gede belakang pura. Kalo maseh belum puas liat kelelawar yg tadi, deket parkiran ada beberapa kelelawar yg jinak dan bisa diajak foto. Minumnya Fanta merah oeyy…serius. Cukup dgn naruh donation ajah, si Bapak tua yg punya kelelawar dgn sigap akan membantu kita mencari pose yg pas. Jadi ga usah takut deh ama si Monyet…mereka kan kawan kita juga….hehehehe
entrance fee :
Domestik/Lokal Rp.75.000/person
Asing Rp.10.000/person
GARUDA WISNU KENCANA (GWK)
Bali terkenal sebagai gudangnya pematung kelas dunia. Patung2 yg ada di Bali biasanya terbuat dari kayu maupun batu dengan ukiran khas Bali yg sangat etnik. Ada sebuah patung yg bagi saya cukup unik dan tentu saja sangat buesaaarrr…yah Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).GWK terletak di daerah Bukit Ungasan, Pecatu. Ga jauh kok dari Kuta, palingan 30 menit drive. Daerah Ungasan & Pecatu adalah daerah bukit kapur yg sangat tandus. Diatas bukit inilah, Nyoman Nuarta, seorang dosen di ITB Bandung (kalo ga salah) menuangkan idenya membuat sebuah taman budaya (culture park) dengan sebuah patung raksasa didalamnya. Patung Ini adalah patung Garuda Wisnu Kencana.
Wisnu=Dewa Pemelihara dalam Hindu, Garuda=kendaraan dewa Wisnu, sedangkan Kencana=Emas. Jadi Garuda Wisnu Kencana adalah patung dewa Wisnu menaiki burung Garuda sbg kendaraannya dan berwarna keemasan. Patung ini rencananya berketinggian 146 meter dan merupakan patung tertinggi di dunia (liberty statue ajah lewat…). Cuman saat ini yg baru jadi hanyalah patung dewa Wisnu setengah badan tanpa tangan (22 meter) dan patung kepala garuda saja.Tuh liat aja pict saya ama tamu saya Mas Christian didepan patung Wisnu…busyettt….kecil amat yah kitanya..ck ck ck
Areal GWK dikelilingi oleh bukit2 kapur yg dibelah-belah sedemikian rupa. Saya juga heran gimana mereka bisa melakukan hal itu. Belahan bukit berbentuk balok2 kubus ini memang didesain sedemikian rupa sbg sebuah seni yg akan diukir dgn gambaran relief epic Mahabarata dan Ramayana. Hamparan potongan bukit ini mengapit panggung terbuka (Lotus Pond) yg merupakan tempat diadakannya event2 tertentu spt konser musik, gala dinner, dll. Disini juga sering dilakukan pemotretan utk pra wedding, lokasi dan settingnya lumayan keren sih…
Dari ketinggian lokasi GWK, kita akan melihat hamparan pemandangan pulau Bali bagian selatan. Terlihat bagaimana laut mengapit Bali, disebelah kiri juga nampak bandara Ngurah Rai dgn pesawat turun naik, kemudian Kuta, Jimbaran. Disisi kanan terlihat Nusa Dua, Benoa, dan tentu saja pemandangan kota Denpasar. Sayang memang, megaproyek yg rencananya selesai dlm 10th (1995-2005) mengalami kemacetan. Financial problem maybe. Entahlah. Yg jelas, kalo saja proyek ini rampung, hasilnya adalah luar biasaaaa…..
ULUWATU…PURA, CLIFF, KERA, KECAK & SUNSET
Kata Uluwatu berasal dari kata Ulu=Ujung dan Watu=Batu. Emang kalo diliat posisi Uluwatu adalah diujung bawah barat Pulau Bali yg berupa tebing2 batu karang dengan hamparan Samudera Indonesia yg airnya biru gelap….Bayangin ajah, tebing karang setinggi 60meter dan laut lepas yg ombaknya guedee banget, wow…eksotik banget. Uluwatu masuk dalam wilayah desa Pecatu, kecamatan Kuta Selatan, kabupaten Badung. Kalau dari Kuta seh kira2 30 menit drive. Arah ke Uluwatu sejalur dengan GWK dan Dreamland Beach. Jadi kalau pernah ke GWK, tancep ajah keatas kira2 15 menit-an…nyampe deh Uluwatu. Jalannya mulus dan besar, walaupun agak turun naik. Maklum, ini kan daerah bukit kapur. Sebelum nyampe Uluwatu, anda akan liat Tirtha Bali, itu tuh…tempatnya si Glenn ama Dewi Sandra merit.
Areal Uluwatu adalah kawasan suci karena disini terdapat sebuah pura yg sangat utama yaitu Pura Luhur Uluwatu. Pura Uluwatu termasuk dalam 6 buah pura utama di Bali (Sad Kahyangan), yg pemeliharaannya dibantu oleh UNESCO. Disini adalah stana (rumah) dari Dewa Rudra, yaitu dewa penyembuh segala macam penyakit. Dari beberapa literatur yg saya baca, Pura Uluwatu ini sudah ada sejak jaman dulu. Pada abad ke-10, Empu Kuturan mendatangi lokasi pura ini dan mendirikan sebuah pura lagi berupa meru bertingkat 3 disini. Tahun 1546, Dang Hyang Nirartha sebagai penyebar ajaran Hindu Siwa di Bali, ketika mencapai Tanah Lot, beliau melihat sebuah bukit di kejauhan yang sangat mengesankan sekali. Beliau yakin, itulah tempat bagi beliau untuk moksa, yaitu melepaskan roh dari raganya. Bergegas beliaupun menuju bukit ini yg bernama Uluwatu. Disini beliau menambahkan bangunan pura yaitu padmasana, yg merupakan stana dari Tuhan. Dari Uluwatu beliau melanjutkan perjalanannya keliling pesisir pulau Bali sampai Lombok dan kembali lagi ke Uluwatu. Nah, di pura ini Dang Hyang Nirartha, pendeta yg sangat suci dan sakti melakukan proses pelepasan roh yg disebut dengan MOKSA. Beliau melakukan meditasi, dengan kekuatan dan kesuciannya, tubuh beliau menjadi abu dan ditiup angin ke laut. Hanya orang suci seperti beliau saja yg mampu melakukan hal ini.
Odalan (temple anniversary) di Pura Uluwatu adalah saat Anggarkasih Medangsia, setiap enam bulan sekali. Saat odalan berlangsung, ribuan umat Hindu dari berbagai pelosok Indonesia akan bersembahyang kesini. Untuk itu, kawasan Uluwatu ditutup 3 hari untuk aktivitas wisata guna memberikan kesempatan kepada umat melakukan sradha bakti kepada Tuhan. Sekitar akhir Mei lalu, tamu saya Mbak Novi and temen2 rencananya saya ajak ke Uluwatu dari Dreamland. Uppss..nyampe disana kita ga boleh masuk, saya lupa kalau hari itu adalah odalan di Pura Uluwatu.
Di areal Uluwatu ini juga terdapat sekawanan kera yg jumlahnya sekitar 300-an ekor. Badan si nyemot ini lumayan gede2 seh. Monyet disini cukup nakal, sukanya iseng ngambilin kacamata, topi, ikat rambut, dan anting2 para turis. Itu saja yg dia doyan, yg lain seperti kamera, handycam, tas…dicuekin. Ternyata dia melakukan ini hanya caper aja alias cari perhatian buat ditukerin dengan makanan. Cara dia nyopet, wuisss…cepat sekali.Jadi hati2 deh dengan barang anda khususnya kacamata baca alias minus. Diembat si nyomet kan berabe, kagak bisa liat eksotiknya Uluwatu. Tapi tenang, trick yg paling ampuh menjauhkan bahaya si monyet adalah dengan membawa batangan/tongkat kayu yg banyak terdapat disini. Ambil aja dan bawa, si nyemot bakalan keder deh, ga berani deket.
Oh yah, tiket masuk ke Uluwatu IDR 3.000.-/person. Karena kawasan suci, pengunjung diwajibkan memakai kain dan selendang yg sudah disediakan disana. Yg bercelana pendek akan dipakaikan kain warna ungu kemudian diikat pake selendang kuning. Sedangkan yg memakai celana panjang (paling tidak melewati lutut), cukup pake selendangnya aja. Di lokasi tiket, biasanya kita dikasih tahu ama yg jaga untuk melepas topi, kacamata ataupun ikat rambut…biar ga dicuri ama monyet. Ada juga papan gede yg berisikan warning ttg hal ini.
Uluwatu paling indah kalau dinikmati saat sore hari khususnya SUNSET time… Di Bali, one of the best place to see the sunset is Uluwatu. Apalagi kalau anda menikmatinya sembari menonton pertunjukan tari Kecak di sekitar pura…wow, makin mantap!!
KECAK DANCE
Cak..cak…cak…cak…yah itu adalah sepenggal nyanyian para penari Kecak. Sebuah tarian yg sangat menarik dengan ratusan orang penari dan menyanyikan lagu2 bernada unik dan teratur.
Tarian kecak adalah jenis Tarian Bali yang paling unik,dan tidak di iringi alat musik/gamelanapapun,tetapi diiringi dengan paduan suara sekitar 10 orang/lebih pria.Tari ini berasal dari tarian sakral(Sang Hyang).Pada Tari Syang Hyang seorang yang sedang kemasukan roh berkomukasi denagn para dewa atau leluhur yang sudah di sucikan.Dengan mengunakan si penari sebagai media penghubung para dewa atau leluhur dapat menyampaikan sabdanya.Pada tahun 1930an mulailah disisipkan cerita epos Ramayana dalam tarian tersebut.
Kalau anda sempet mengunjungi Uluwatu Temple saat sunset, jangan lewatkan tarian Kecak-nya. Arenanya di alam terbuka, menghadap ke arah tebing dan pura Uluwatu, sambil melihat sang mentari tenggelam di laut. Sangat indah…Tiket masuk per orang cuman IDR 70.000.- Durasinya 1 jam dari jam 18.00-19.00. During show, you are free to take the picture, and free also to take pictures together with the dancer after the show finish.
courtesy of http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=12422
0 comments:
:k1 :k2 :k3 :k4 :k5 :k6 :k7 :k8 :k9 :a1 :a2 :a3 :a4 :a5 :a6 :a7 :a8 :a9
Post a Comment