Makam Raja Balok Ki Gede Yakob Cakraningrat 1

Saat Belitong Store melewati daerah Dendang, kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke pemakaman Raja Balok untuk menambah pengetahuan kita tentang sejarah yang ada di Belitong

Pelabuhan pertama yang ada di Pulau Belitong adalah Pelabuhan Dendang. Tahun 1668 seorang berkebangsaan Belanda bernama Jan de Harde Kapalnya melewati teluk Balok lalu menuju muara hingga merapat di kerajaan Balok. Jan De Harde mencatat adanya rumah adat atau rumah balai di kerajaan Balok.

Kini puing-puing dari sisa peninggalan kerajaan dimasa Ki Gede Yakob Cakraningrat 1 tersebut tidak tersisa yang ada hanyalah Pelabuhan Dendang yang menjadi saksi bisu. untuk mengenang kembali Raja Balok dan menggali kembali memori masalalu. Pengaloran keluarga Besar Cangkraningrat garis keturunan Raja balok ini masih menziarahi makam Raja mereka. Keluarga besar ini masih peduli akan warisan leluhur mereka yang mesti dijaga sebagai perwujudan dari Budaya sejarah pulau Belitung yang mesti dilestarikan dan diwariskan ke generasi berikutnya agar tidak lenyap ditelan waktu.

Belitung Timur mempunyai peninggalan sejarah Kerajaan Balok dan Buding. Kendati nama kedua kerajaan itu tidak sebesar nama Kerajaan Sriwijaya atau Majapahit, namun peninggalannya memiliki daya tarik tersendiri.

Kerajaan Balok berdiri dengan raja pertamanya yang berasal dari keturunan bangsawan Jawa dari Kerajaan Mataram Islam. Raja pertama itu bernama Kiai Agus Masud atau Kiai Agus Gedeh Ja'kub. Dia masuk ke Pulau Belitung melewati Sungai Balok lalu mendirikan istana di sana dan kemudian menjadi Kerajaan Balok. Raja ini bergelar Depati Cakraningrat I dan memerintah dari tahun 1618-1661. Raja keduanya bernama Kiai Agus Mending atau Depati Cakraningrat II (1661-1696). Raja ini memindahkan pusat kerajaan dari Balok Lama ke suatu daerah yang kemudian dikenal dengan nama Balok Baru.

Ki Gede Yakob atau Kyai Masud, adalah raja ke dua Balok, memerintahanya tahun 1618-1661, menggantikan raja Balok pertama Ki Ronggo Udo . Ki Gede Yakob merupakan ponakan Ki Gede Pamanah Raja Mataram menikahi anak raja Balok pertama bernama Nyi Ayu Kusuma alias Nyayu Siti kusuma. Setelah memerintah kerajaan Balok Ki Gede Yakob bergelar  Cakraningrat I, sedang turunan Raja apabilah lelaki akan bergelar Ki Agus dan turunan perempuannya bergelar Nyi Ayu.
Pada masa pemerintahan Cakraningrat I Ki Gede Yakob, beliau menerapkan sistem pemerintahan yang egaliter, mengayomi semua suku etnik yang ada di Pulau Belitung, masa pemerintahan beliau dikenal adanya rumah adat yang disebut Ruma Gede, merupakan rumah balai tempat bermusyawarah dengan kepala suku yang ada di wilayah pemerintahannya. Sebagai orang Jawa, beliau menghormati sistem yang sudah berlaku sebelumnya, sehingga adat istiadat masyarakat dapat berkembang sebagaimana yang ada.
Tidak hanya makam Raja Bolak yang diziarahi namum di sini juga terdapat makam  Syech Abdul Jabar Syamsudin, ulama penyebar agama Islam di Pulau Belitung semasa perintahan Cakraningrat I. Beliau mengajarkan Islam dan memperkenalkan kesenian rudat petama kalinya.
Nama Desa Dendang yang sekarang Balok Baru, awalnya bernama Kampong Bedendang yang bermakna kampung kesenian, di sana rudat dimasyarakatkan.  Bedendang artinya melagukan syair lagu sambil menari. Beliau memperkenalkan rudat sampai ke wilayah hulu Sungai Kembiri yang bermuara ke Teluk Balok.
Kini makam-makam tua ini akan sunyi sepi apabila terpisah dengan para penziarah namum bagi pulau Belitong tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari jejak sejarah yang panjang.
sumber :
artikel (Ki Agus wahyudi / Ian Sancin) begalor.com
 
  

Related posts :



0 comments:

Post a Comment